rangkuman materi PAI beberapa pertemuan kelas XII SMK
BAB I
Keunggulan Orang
Beriman Yang Menguasai Ilmu
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Qs. Ar-Ra’d :11)
Salah satu cirri dari orang yang beriman adalah mau berubah kearah
yang lebih baik, dan tentu saja perubahan itu disertai dengan ilmu yang
didapatkannya.
A.
Keutamaan
orang berilmu
Janji Allah kepada semua orang yang beriman bahwa Allah akan
mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa
derajat, seperti dalam QS.Al-Mujadalah:11
“Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan
kepadamu”Berlapang-lapanglah di dalam majlis”, maka niscaya Allah akan
memeberikan kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan :”berdirilah kamu”, maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujadalah:11)
B.
Asbabun
Nuzul
Menurut Ibnu
Abi Hatiim dan Muqtil bin Hibban, ayat ini turun ketika terjadi suatu peristiwa
di mana Rasululloh SAW hendak melakukan pertemuan dalam rangka menghormati para
pahlawan perang badar. Pertemuan itu dilakukan di tempat yang sempit, sehingga
beberapa pahlawan perang badar tersebut berdiri di luar.
Melihat
keaadaan tersebut Rasululloh SAW menyuruh para hadirin yang lain untuk berdiri,
namun banyak yang enggan melakukannya. Hingga turunlah QS. Al-Mujadalah:11
C.
Isi
Kandungan
·
Maksud
dari ayat tersebut adalah anjuran untuk memberikan tempat kepada mereka yang
yang baru datang dalam suatu pertemuan sebagai wujud rasa persaudaraan.
·
Memberikan
kemudahan kepada orang lain
·
Allah
akan mengangkat derajat orang-orang beriman dan berilmu
D.
Sikap
dan perilaku yang mencerminkan QS.Al-Mujadalah:11
·
Dalam
pergaulan, seorang muslim harus memiliki sikap peduli, ramah dan santun kepada
sesama manusia
·
Seorang
muslim yang berbuat baik kepada orang lain pada hakekatnya ia telah berbuat
baik kepada diri sendiri
·
Memiliki
etos yang tinggi dalam menggapai ilmu pengetahuan
·
Dihindari
dari jalan hidup yang rendah kualitasnya
·
Memahami
hakekat dan tujuan ilmu
BAB II
1.
Keseimbangan
Bekerja Dan Beribadah
Untuk
mencapai kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akherat, harus disertai
dengan usaha yang sungguh-sungguh, karena kebahagiaan tidak akan muncul dengan
sendirinya.
Suatu
usaha yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim adalah menyeimbangkan antara
berusaha untuk kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam QS. Al-Jumu’ah ayat 9-10:
[62:9] Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan
shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah
jual beli {1476}. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
[62:10] Apabila
telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS.
Al-Jumu’ah: 9-10)
2.
Penjelasan
tajwid
يايها = mad
jaiz munfasil
الذي = mad
thobi’i
امنو = mad badal
كنتم = ikhfa
تعلمون = mad
arid lisukun
وبتغوا = qolqolah
sugro
تڧلخون = mad
arid lisukun
3.
Isi Kandungan
·
Ketika
waktu sholat jumat telah dating, maka bersegeralah menunaikan perintah Allah
dan tinggalkanlah seluruh akifitas duniawi
·
Orang
beriman harus yakin akan nikmat Allah yang senantiasa mengalir bagi orang-orang
yang mempercainya dengan sepenuh hati
·
Seorang
muslim, harus mempunyai management yang baik dalam hidupnya yaitu dapat
menyeimbangkan antara kepentingan duniawi dan ukhrowi
·
Untuk
menghindari penyimpangan yang ditawarkan syaitan dan godaan duniawi, hendaklah
seorang muslim banyak-banyak mengingat Allah
·
Kebahagiaan
hidup, akan senantiasa diraih oleh seorang muslim, apabila seluruh hidupnya
diperuntukkan dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT.